
Setiap sore sebelum berbuka puasa, seperti biasa salah satu televisi swasta di Indonesia menayangkan kartun produksi Malaysia yang mengisahkan kehidupan sehari-hari dua bocah kembar yang comeeeelnye (read:lucu). Kisah pada episode Selasa sore itu, si upin dan ipin (dua bocah kembar) tersebut ditugasi menggambar sebuah profesi yang mereka inginkan saat mereka dewasa. Si Ipin tiba-tiba mencetus ke saudara kembarnya dan menanyakan sebenarnya fungsi dari cita-cita, “Upin , mengape stiap orang meski punye cite-cite?”(gaya ngomong siti nurhaliza). Mendengar pertanyaan Ipin tersebut terbesit dipikiran kita, ada benarnya pertanyaan Ipin sebenarnya seberapa penting cita-cita di hidup kita.
Cita – cita bagi sebagian orang hanya sebagai jawaban jika ditanya “emang maunya jadi apa nanti?”. Besar atau kecil cita-cita itu bisa jadi motivasi untuk mencapai tujuan hidup yang lebih terdefinisi . Mungkin cita-cita memang selalu berubah dari kecil sampe dewasa.
Setiap individu ada yang selalu berubah cita-citanya sampai bahkan ada yang memiliki cita-cita tetap sejak umur 5 tahun hingga dewasa. Meskipun cita-cita selalu berubah ternyata secara tidak langsung menyadarkan bahwa karena cita-cita itulah yang membuat kita merasa perlu dan harus untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.
Berikut beberapa tips yang dipaparkan oleh motivator kelas dunia Anthony Robbins untuk membuat pendengarnya semakin mendekati gerbang kesuksesan, dia menyebutnya dengan “Ultimate Success Formula”
1. Clear direction, Kalau kita ingin memiliki semangat serta daya juang yang tinggi, tujuan serta cita-cita kita harus diperjelas. Cita-cita serta arah ini pun akan menjadi daya tarik yang kuat bagi kita. Tatkala kita mengalami jatuh dan bangun, kejelasan akan cita-cita kita ke depan kitalah yang akan membuat kita tetap tegar berdiri.
2.Make decision, Banyak orang yang mempunyai cita-cita, tetapi sedikit sekali yang berhasil mencapainya. Mengapa? Alasannya sederhana. Tidak banyak orang yang benar-benar mengambil tindakan. Banyak orang ragu dan tidak yakin pada kemampuan diri sendiri dalam mewujudkan mimpi-mimpinya itu. Untuk itulah, make decision mendorong kita untuk membuat keputusan mengambil suatu langkah, entah seberapa kecil, asalkan semakin membawa kita kepada tujuan kita.
3. Aware result, Langkah-langkah yang kita ambil, punya dua kemungkinan. Semakin mendekati atau justru semakin jauh dari cita-cita kita. Karena itu, pentinglah bagi kita untuk membangun suatu radar yang membuat kita terus-menerus sadar, apakah langkah kita semakin membawa kita pada tujuan ataukah tidak.
4. Flexibel approach, Inilah langkah terakhir kita, yakni keinginan untuk terus-menerus memperbaiki proses maupun metode kita hingga akhirnya membawa kita pada tujuan. Tahap ini membutuhkan kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menyesuaikan dan mengubah cara yang dipakai saat ini. Khususnya, kalau cara tersebut membawa pada kegagalan.
Thomas Alva Edison adalah manusia dengan fleksibilitas dan kegigihan luar biasa untuk terus-menerus mengubah metode dan caranya hingga cita-citanya berhasil. Hal ini segera mengingatkan kita untuk senantiasa mau mengubah dan fleksibel saat cara kita belum berhasil. Janganlah kita terburu-buru untuk mengubur mimpi dan cita-cita saat segalanya belum berjalan sesuai rencana. Mungkin, kita harus mencoba beberapa langkah lagi dan mengubah metode maupun pendekatan kita.
Melihat tips tersebut mengingatkan kita untuk memperjelas cita-cita dalam hidup ini, karena peran cita-cita yang dapat memompa hidup seseorang untuk meraih kesuksesa, tanpa disadari mengambil andil yang begitu besar untuk mendefinisikan hidup yang lebih berarti untuk lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar